Peranan Ilmu Kimia Pada Bidang Energi

Singkat cerita ini tugas pertama saya pada mata kuliah kimia teknik, dari beberapa pilihan materi yang diberikan dosen, Saya memilih materi Peranan Ilmu Kimia Pada Bidang Energi. “Kenapa harus energi ?”  Yap , At least energi tak terbarukan di Indonesia bahkan di dunia diperkirakan akan habis dalam  waktu kurang dari 50 tahun.  So, saya tertarik membahas apa saja peran ilmu kimia dalam menciptakan energi terbarukan.
             Ok sekarang kita masuk ke pembahasan , tadi kan intermesso aja hehe ...
“Apa sih kimia itu ?”
Kimia (dari bahasa arab kimiya : perubahan suatu benda atau zat) adalah ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari.
source : wikipedia

Ada banyak peranan ilmu kimia yang digunakan pada bidang energi, Saya akan membahasnya secara singkat satu per satu dan nantinya akan saya pilih satu pembahasan secara mendalam

1.  Efisiensi Pertasol (Gasoline) Dengan Cara Memotong Hidrokarbon (HC) Yang Rantainya Panjang Menjadi Hidrokarbon Rantai Pendek
Salah satu hasil pengolahan distilasi bertingkat minyak bumi adalah Pertamina Solvent / bensin, yang dihasilkan pada kisaran suhu 30 °C – 200 °C. Bensin yang dihasilkan dari distilasi bertingkat disebut bensin distilat langsung (straight run gasoline). Bensin merupakan campuran dari isomer-isomer heptana (C7H16) dan oktana (C8H18). Bensin biasa juga disebut dengan petrol atau gasolin. Sebenarnya fraksi bensin merupakan produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sedikit. Namun demikian karena bensin merupakan salah satu bahan bakar yang paling banyak digunakan orang untuk bahan bakar kendaraan bermotor, maka dilakukan upaya untuk mendapatkan bensin dalam jumlah yang besar. Cara yang dilakukan adalah dengan proses cracking (pemutusan hidrokarbon yang rantainya panjang menjadi hidrokarbon rantai pendek). Minyak bumi dipanaskan sampai suhu 800 °C, sehingga rantai hidrokarbon yang kurang begitu dibutuhkan dapat dipecah menjadi rantai pendek, sesuai rantai pada fraksi bensin. (Keenan, Kleinfelter, Wood, 1992)


Source : Wikipedia


Source : Youtube


2.  Meningkatkan ON (Octane Number) pada Bensin Dengan Menambahkan TEL (tetraetil lead) atau MTBE (metil tersier butil eter).
Octane Number atau Angka Oktan adalah suatu angka yang menunjukkan performa dari pembakaran bensin. Premium dari Pertamina memiliki angka oktan 88, sedangkan Pertamax memiliki angka oktan 92 dan Pertamax Plus 95. Untuk meningkatkan bilangan oktan bensin, ditambahkan satu zat yang disebut TEL (tetraetil lead) atau tetraetil timbal. Penambahan TEL atau MTBE (metil tersier butil eter) dalam konsentrasi sampai 0,01%  ke dalam bensin dapat menaikkan bilangan oktan, sehingga ketukan pada mesin dapat dikurangi. Perbedaan TEL dan MTBE adalah, jika TEL menggunkan timbal dan melepaskannya ke udara, tidak dengan MTBE.



Untuk kedua contoh diatas saya cukup mengerti tapi sedikit lupa sih tapi cuma butuh sedikit refresh karena sudah saya pelajari pada saat SMK pada mata pelajaran Treating , Cracking dan Blending .  


3. Biogas
Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik (setiap organisme yang tidak memerlukan oksigen untuk tumbuh) atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk di antaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.


Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat populer digunakan untuk mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar dapat dihasilkan sambil Mengurai dan sekaligus mengurangi volume limbah buangan. Metana dalam biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara, dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang lebih sedikit. Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di atmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil.
Rentang komposisi biogas umumnya
Komponen%
Metana (CH4)55-75
Karbon dioksida (CO2)25-45
Nitrogen (N2)0-0.3
Hidrogen (H2)1-5
Hidrogen sulfida (H2S)0-3
Oksigen (O2)0.1-0.5




Komposisi biogas bervariasi tergantung dengan asal proses anaerobik yang terjadi. Gas landfill memiliki konsentrasi metana sekitar 50%, sedangkan sistem pengolahan limbah maju dapat menghasilkan biogas dengan 55-75%CH4 
Komposisi biogas
Source : Wikipedia

Masih banyak ilmu kimia yang berhubungan dengan energi , untuk kali ini cukup segini dulu , next time pasti ditambah lagi :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Ilmu Fisika Pada Teknik Mesin

Tips Mengelola Usaha Rental PS 3 2018

Analisa Usaha Dan Rincian Modal Rental PS 3 2018